Inafeed.com – Tahukah kamu jika setiap negara punya kebiasaan yang berbeda-beda. Misalnya Indonesia dan Korea Selatan ini punya kebiasaan negara yang berbeda-beda.
Bahkan ada beberapa hal yang biasa dilakukan warga di Indonesia namun akan menjadi hal luarbiasa di Korea Utara.
Dan seperti yang dilansir dari Liputan6.com, inilah dia diantaranya :
1. Mobil Pribadi
Salah satu hal yang tampak biasa dilakukan di Indonesia yakni gaya bertransportasi dengan kendaraan pribadi. Dan tahukah kamu jika berkendara dengan mobil pribadi ini akan terlihat luarbiasa jika dilakukan di Korea Utara.
Sebagian besar masyarakat sipil melakukan mobilitas dengan menggunakan transportasi massal, mengayuh sepeda, atau berjalan kaki.
Menurut The Richest, jalan raya di Korea Utara juga sangat jarang dilewati kendaraan bermotor. Jika ada satu-dua yang melintas, kendaraan itu adalah milik pemerintah.
2. Hari Libur
Negara industri seperti Amerika Serikat (AS) kerap diasosiasikan dengan budaya etos kerja yang sangat tinggi. Tak jarang para pekerja di Negeri Paman Sam sering dijuluki sebagai workaholic (gila bekerja).
Namun, menurut The Richest, warga Korea Utara justru memiliki budaya workaholic yang melebihi warga AS. Para pekerja di Korea Utara ternyata bekerja enam hari penuh selama seminggu. Ditambah lagi, mereka kerap mendapatkan jatah lembur di hari Minggu.
Pada tahun 2016, untuk menambah pundi kas negara, pekerja di Korea Utara dipaksa bekerja selama 70 hari tanpa henti.
3. Siaran Televisi
Siaran Televisi di Indonesia menjadi hal yang biasa. Bahkan setiap hari selalu saja ada siaran televisi terkait berita dalam negri dan luar negri. Tapi di Korea Selatan , sebuah tayangan televisi selalu menunjukkan ilustrasi penembakan misil Korea Utara pada 6 Maret 2017 (Lee Jin-man/AP). Di Republik Demokratik Korea, nama resmi Korut, hanya ada empat saluran siaran televisi. Tiga di antaranya berisi propaganda pemerintah dan sisanya merupakan saluran olahraga. Dan bedanya, jika salah satu warganya berhasil memanipulasi sistem siaran agar mendapat tayangan saluran luar negeri, seperti Korea Selatan, ‘si pembangkang’ itu akan dibui oleh pemerintahan Kim Jong-un.
4. Kitab Suci
Menurut sejarah, Korea Utara merupakan negara yang didominasi pemeluk kepercayaan Buddha. Beberapa di antaranya juga pemeluk Kristen. Namun, kebebasan mempraktikkan ibadah bagi kedua penganut kepercayaan itu sangat dibatasi, bahkan beberapa pemeluk melaksanakan praktik ibadah secara sembunyi-sembunyi dan rahasia.
Pelarangan itu dilakukan karena pemerintah Korea Utara menilai bahwa praktik peribadatan akan menempatkan kepentingan agama dan ketuhanan pada prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepentingan negara.
5. Pemilu Demokratis
Jika di Indonesia, pemilu demokratis sangat dijunjung tinggi demi kelancaran politik. Tapi, pemilu di Korea Utara bukan demokratis melainkan lebih bersifat mandatoris atau wajib, dengan satu kandidat yang terpampang di surat suara. Selain itu, warga pun ‘dipaksa’ untuk datang ke bilik pemilihan dan memilih satu kandidat yang terpampang di surat suara. Sang kandidat tak lain dan tak bukan adalah sang pemimpin, Kim Jong-un. Jika ada warga Korea Utara yang membangkang, seperti tak datang ke tempat pemungutan suara atau tak melakukan pencoblosan, pemerintah akan mengetahui hal tersebut dan sang pembangkang akan dijatuhi hukuman.
Nah, itulah dia kelima perbedaan kebiasaan di Indonesia dengan di Korea Selatan.