Inafeed.com – Seorang bocah berusia 12 tahun asal Cibubur mengaku mendapatkan pesan mengejutkan dari Driver taksi online. Pasalnya, bocah bernama Jessy itu mengaku mendapatkan kasus dugaan pelecehan seksual dari seorang driver taksi online.
Dalam tulisan yang diunggah ke akun Facebook milik Ningsih Zabir mengisahkan pengalaman pilu adik sepupunya bernama Jessy usai menumpang taksi online dari Cibubur Country ke Tumaritis, dilansir dari tribunnews.com (29/5/2017)
Peristiwa itu terjadi ketika Jessy yang masih berusia 12 tahun, baru pulang usai mengikuti belajar kelompok dengan temannya kemudian memesan taksi berbasis aplikasi. Teman Jessy turun lebih dulu di Cibubur Garden dan Jessi hanya tinggal berdua dengan pengemudi.
Saat Jessy sendiri itulah, sang sopir yang diduga paedofil mulai berulah dengan menanyakan sekolah Jessi dan dengan siapa Jessy tinggal di rumah. Namun, Jessy hanya menjawab seadanya.
Jessy sampai dengan selamat sampai di rumahnya tanpa mendapatkan perlakuan kejahatan seksual. Namun sesampai di rumah, si sopir tadi malah menelepon, mengirimkan pesan singkat dan bahkan mengirim pesan WhatsApp tidak senonoh kepada Jessy.
Pada saat itu, Jessy mengalami ketakutan dan trauma akibat perlakuan sopir taksi.
Berikut tulisan Ningsih Zabir di Facebook :
Need Help
Saya bingung apa yang harus saya lakukan.
Adek sepupu aq lagi Trauma dan ketakutan karena Ulah dari DRIVER UBER.
Kronologinya Jessy (usia 12thn, SMP), abis belajar kelompok sama temannya.
Pesan Uber dari Cibubur Country ke Tumaritis.
Teman Jessy turun di Cibubur Garden dari Cibubur Garden, setelah Jessy sendiri di Mobil si Supir mulai nanyain Jessy, Sekolah dimana?, tinggal sama siapa?, dll. Jessy jawab seadanya.
Dan Masalahnya sampe Rumah si Jessy di telp’in terus dan di Wa in.
Dan karena masalah ini Jessy jadi ketakutan dirumah sendiri dan sampe kebawa bawa mimpi.
Mamah nya Jessy jga panik karena anaknya ketakutan terus.
Mamahnya udah Lapor ke Uber
Dari Uber gk ada Solusi dan hanya curhat saja, bahkan CS ubernya bilang “Kalau mau lapor polisi lapor aja karena itu bukan tanggung jawab kami, Driver cuma mitra kami”?
Bagaimana caranya biar Jessy merasa aman dan gk ketakutan?
Dalam foto yang disebar oleh Ningsih, terlihat screenshot akun aplikasi oknum pengemudi tersebut, namanya: Eduard.
(gambar:source)
(gambar:source)
(gambar:source)
Esok harinya (19/5), Ningsih mengabarkan bahwa Jessy sudah dibawa ke psikolog dan akan mulai menjalani terapi.
Driver taksi berbasis aplikasi tersebut akan diselidiki, namun keluarga Jessy sedang fokus kepada kesehatan mentalnya dulu.
Berikut salinan pesannya :
Ningsih Zabir: Teman-teman terima kasih atas bantuannya semua. Alhamdulillah berkat Group ini ada teman kita Psykolog dari Cibubur mau membantu Jessy buat terapi di tempat praktiknya. Bantuan teman teman sangat berarti. Kami fokus ke Mental Jessy dulu. Terima kasih teman teman semua. Insya Allah besok Mamah Jessy dan Jessy mau terapi jam 8 Pagi ke t4 praktek tsb. Mohon doa’nya teman teman semua supaya Jessy bisa sembuh dari Traumanya.
Leprando: Tapi kasus drivernya gmna mba udh bisa diminta konfirmasi?
Ningsih Zabir: Untuk kasus Drivernya kami masih selidiki Pak dan teman2 menyarankan untuk di laporkan kepolisian tapi kami konsen ke Mental Jessy dulu Pak. Dan ada teman di Group ini juga membantu untuk link ke Polisi supaya mudah diproses.
Lihat juga: Cerita Driver Gojek dengan Penumpangnya Soal Pastel ini Bikin Ngakak Aja Lihatnya