Inafeed.com – Gadis bernama Priyanuch Nonwangchai kini menjadi headline di beberapa media dan menjadi pusat perhatian netizen setelah kasus mencengangkan yang ia lakukan. Berawal dari media Thailand yang memberitakan tentang kejahatan yang dilakukan gadis berparas cantik ini. Hingga kini nama Priyanuch selalu muncul di sebutan “Demam Preaw.” seperti dilansir dari Merdeka.com (15/6/2017).
Menurut kabar yang beredar jika Priyanuch telah melakukan pembunuhan sadis terhadap gadis bar bernama Warisara Klinju.
Tidak ada yang pernah menduga sebelumnya jika gadis cantik yang bekerja di bar itu ternyata tega melakukan pembunuhan seperti mutilasi.
Kabarnya, Warisara ditemukan tewas dengan bagian tubuh yang terpisah-pisah. Dari hasil pemeriksaan di duga jika tubuh Warisara terpotong bekas gergaji.
Tubuh korbannya digergaji hingga terbelah dua dan kemudian dibuang di plastik terpisah di provinsi Khon Kaen, bulan lalu.
Menurut penyelidik, pembunuhan yang terjadi pada 23 Mei itu adalah bagian dari rencana balas dendam oleh Preaw dan beberapa kaki tangannya terhadap sesama gadis bar bernama Warissara ‘Amm’ Klinjui. Penyelidik saat ini mencari motif pembunuhan tersebut.
Berdasarkan kabar di AsiaOne menyebut jika awalnya si pembunuh Priyanuch ini merupakan putri pop Thailand yang juga dikira seorang model atau bintang TV. Foto-foto Preaw yang berpose seperti model sambil mengenakan pakaian trendi telah tersebar di berbagai media sosial.
Namun tidak ada yang menduga jika dibalik paras cantiknya itu ternyata dirinya adalah seorang pembunuh. Preaw yang terbang ke Myanmar bersama dua rekannya, Kawita Rachada dan Apiwan Satayabundit, akhirnya menyerahkan diri dan dideportasi ke Thailand awal bulan ini.
Dilaporkan ada 90 petugas kepolisian yang terlibat dalam penahanan Preaw dan dua rekannya. Kecantikan Priyanuch ini ternyata bisa membuat polisi terlena. Dua polisi di Chiang Rai dihukum karena berfoto dengan tersangka cantik tersebut. Para polisi juga dikritik karena membiarkan para tersangka merokok bebas, memakai makeup dan berjalan-jalan di kantor polisi.
Akan tetapi, kepolisian Thailand saat ini dikabarkan mempercepat kasus ini, dengan empat di antara lima tersangka kemungkinan mendapat hukuman mati.