inaFeed – Data-data black box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 yang terjatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) kini telah berhasil diunduh tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dengan turut dibantu oleh dua investigator dari Australian Transport Safety Bureau.
Berdasarkan dari data tersebut, Kepala Subkomite Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo menyimpulkan, bahwa pesawat yang membawa 181 penumpang itu terjatuh akibat mengalamistall atau kehilangan daya angkat.
“Ada garis merah di sini yang menunjukkan pesawat mengalami stall atau stick shaker. Jadi itu adalah kemudinya di sisi kapten mulai bergetar. Ini adalah indikasi yang menunjukkan pesawat bahwa akan alami stall atau kehilangan daya angkat,” jelasnya, dikutip dari today.line.me.
Dalam pesawat itu, lanjut Nurcahyo, terdapat Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS), yakni sistem yang bisa mencegah hidung pesawat naik atau angle of attackterlalu tinggi yang dapat mencegah stall.
Namun, saat angle of attack terlalu tinggi dan memicu MCAS bekerja untuk menurunkan hidung pesawat, kondisi ini justru dilawan sang pilot dengan menaikkan hidung pesawat kembali.
Jadi setelah trim down, dilawan pilotnya trim up, terus sampai dengan akhir penerbangan. Dan beban kemudi jadi berat kemudian pesawat turun (jatuh),” katanya.