diana
inafeed.com – Seorang bocah bernama Slamet Daryanto sekarang menjadi penjual kue gandos dan putus sekolah di bangku kelas VIII SMP. Hal ini mengundang perhatian banyak pihak, terutama bupati kudus, Muhammad Tazmil. Menurutnya dia tak mengetahui hal tersebut karena sejauh ini tidak ada laporan dari dinas yang bertanggung jawab ata pendidikan. “Itu (kasus Slamet Daryanto putus sekolah) karena ketidaktahuan saja (dari pemerintah),” kata Tazmil saat ditemui di pendopo kabupaten Kudus, selasa (8/81/19).
Tazmil menekankan kepada dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraaga (Disdikpora) Kabupaten Kudus agar lebih serius melihat fenomena yang terjadi di masyarakat. Karena adanya kasus serupa seperti yang terjadi pada Slamet Daryanto ini menjadi tamparan keras bagi pemerintah. “Langkahnya dari Disdikpora jemput bola, jangan hanya bangun GOR saja.” Kata Tazmil.
Tazmil menekankan kepada Dinas terkait agar lebih serius lagi dalam bekerja, agar tak ada lagi kejadian seperti ini. Karena terkait kasus seperti yang terjadi pada Slamet Daryanto ataupun yang lainnya, sejauh ini dia belum mendapat laporan apapun berupa data jumlah warga Kudus yang putus sekolah. “Angka putus sekolah sampai saat ini belum ada laporan.”
Menurut data yang diketahui Slamet Daryanto adalah bocah berusia 15 tahun yang tinggal di sebuah kontrakan di Desa Pasuruan Lor, Kecamatan Jati, dia berhenti sekolah sejak tahun 2017 lalu.
Saat ini Slamet berjualan kue gendos untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, dia tinggal bersama Ibu dan Neneknya, Ayahnya Telah meninggal seahun2016 lalu. Penghasilan Ibunya sebagai buruh warung makan tidaklah cukup, karena selain untuk makan, mereka juga punya tanggung jawab untuk membayar hutang pasca Ayahnya meninggal.
