Situshiburan.com – Seorang pria bernama Richard Phillips Feynman (11 Mei 1918–15 Februari 1988) (nama keluarga dilafalkan “FAIN-man”) ini adalah salah seorang fisikawan Amerika bisa mengendalikan mimpi dan dia menjadi orang yang berpengaruh pada abad kedua puluh.
Mungkin kamu heran bagaimana seseorang bisa mengendalikan sebuah mimpi , apakah dengan tidak tidur ?
Seseorang yang bisa mengendalikan mimpi ini artinya mereka secara jelas-jelas dapat tersadar bahwa ia memang sedang bermimpi. Keadaan seseorang yang bisa mengendalikan mimpi ini adalah dia yang mengidap penyakit kelainan yakni Lucid Dream yang artinya seseorang akan sadar bahwa kita sedang bermimpi.
Istilah tersebut pertama kali dicetuskan oleh psikiater dan penulis berkebangsaan Belanda, Frederik (Willem) van Eeden ditahun 1860–1932.
Perlu kamu ketahui jika sebuah mimpi ini terdiri dari dua jenis yakni D.I.L.D dan W.I.L.D. Dalam penjelasannya DILD alias Dream Initiated Lucid Dreaming adalah suatu keadaan saat kita sadar, bahwasanya kita sedang berada dalam sebuah mimpi. Sedangkan WILD, alias Wake Initiated Lucid Dreaming adalah suatu keadaan dimana kita secara sengaja ingin mengendalikan mimpi, ketika nanti kita tertidur.
Nah, seorang Richard Phillips Feynman inilah yang memiliki penyakit kelainan dengan bisa mengendalikan mimpi. Richard ini juga adalah orang yang memiliki sejumlah karya yang patutu dibanggakan. Karyanya yang utama adalah perluasan teori elektrodinamika kuantum, untuk ini Feynman menjadi salah satu penerima Hadiah Nobel Fisika 1965, bersama Julian Seymour Schwinger dan Tomonaga Sin-Itiro.
Selain berkarya, Richard ini juga telah berkontribusi dalam proyek pengembangan bom atom dan belakangan menjadi anggota panel yang menyelidiki tragedi Pesawat Ulang-Alik Challenger.
Itulah yang membuat Richard dikenal sebagai seorang edukator. Buku-buku dan kuliah-kuliahnya pun sering ditujukan agar kalangan umum dapat dengan mudah memahami fisika. Richard juga dijuluki sebagai “The Great Explainer” atau “Pemberi Penjelasan yang Hebat”. Sebagai contoh, The Feynman Lectures on Physics adalah buku teks fisika yang didasarkan dari kuliah-kuliah yang dia berikan di Caltech pada tahun 1961-1963.
Richard, memang merupakan seorang ahli Dream Bender natural. Atau, dengan kata lain, Richard mempunyai bakat alami menjadi seorang pengendali mimpi dan hasil mimpinya itulah yang dijadikannya sebagai eksperimen.
Dan buat kamu yang masih penasaran bagaimana seorang Richard bisa mengendalikan sebuah mimpi ? salah satu kuncinya dengan menjaga kesadaran saat kita mulai tertidur. Sebab, pada umumnya, saat kita tertidur yang seringkali terjadi adalah kita tak sadar dan tiba-tiba saja sudah terbangun keesokan harinya. Selain itu, dia harus bisa melatih diri dan berusaha memperhatikan kapan tepatnya kita tertidur.
Namun tak hanya itu saja, ada sejumlah cara yang bisa kamu lakukan jika kamu ingin menjadi seorang Richard atau Lucid Dream. Seperti yang dilansir dari Viva.co.id, inilah dia diantaranya :
1. Konsentrasi secara santai
Jika ingin menjadi seorag Lucid Dream kamu perlu berkonsentrasi secara santai. Ketika kamu ingin tidur, kamu perlu tutup mata dibarengi konsentrasi yang rileks lewat pikiran serta kamu perlu mengontrol pernapasan.
2. Berimajinasi
Menjadi seorang Lucid Dream juga harus bisa berimajinasi. Sebelum tidur kamu lebih bisa melatih otak dengan lebih banyak berimajinasi sehinga imajinasi kamu nanti akan hadir di dalam mimpi dan imajinasi itupun akan kamu rasakan secara sadar.
3. Jaga pikiran agar tetap sadar
Untuk menjadi seorang Lucid Dream juga diperlukan posisi tubuh rileks, namun, pikiran pun bisa terjaga saat tertidur. Kamu juga bisa memikirkan kenangan yang indah-indah dalam hidup sehingga pikiran tersebut akan muncul di mimpi seakan kamu memang tersadar dengan mimpi tersebut.
4. Fase diantara bangun & tertidur
Salah satu cara jika kamu ingin bisa mengendalikan mimpi yakni dengan batas antara dunia nyata dan dunia mimpi sudah setipis kertas, atau, dengan kata lain. Dalam tahapan ini seseorang akan mengalami suatu kondisi yang disebut sleep paralysis.
5. Fase pengendalian mimpi
Dan ini adalah salah satu hal yang terpenting yakni kamu harus bisa mengendalikan mimpi . Ini menjadi fase terakhir dimana kamu harus bisa mengendalikan mimpi itu secara sadar.
Richard membagikan sejumlah cerita yang dialami sewaktu dirinya bisa mengendalikan mimpi , diantaranya seperti berikut dikutip dari Viva.co.id, (8/10/2015) :
- Mimpi ‘terbang’ hingga 3x
Waktu itu, saya sendiri pernah bermimpi bisa terbang. Bahkan, dimimpi tersebut, saya sendiri mengalami mimpi terbang sebanyak 3x (dihari yang berbeda tentunya).
Memang, untuk mimpi yang kedua, sebenarnya lebih ke arah melayang (melompat, tapi jatuhnya lambat). Nah, dimimpi tersebut, yang pertama, saya bisa terbang tanpa ada sayap dibelakangnya. Dimimpi itu, pada intinya saya dapat terbang tinggi. Saya memakai celana jeans, namun, tidak memakai kaos.
Entahlah, mimpi itu mungkin sekitar 5-10 tahun yang lalu. Jadi agak lupa juga. - Melompat, tapi jatuhnya lambat
Waktu itu, dimimpi saya, saya bermimpi bisa meloncati atap-atap gedung. Memang, waktu itu saya sendiri bermimpi bersama (entah teman atau siapa), yang pasti, saya tidak sendirian waktu itu.
Kasarnya, dimimpi itu saya menjadi seorang ahli parkour. Tapi, lagi-lagi, jatuhnya itu seperti slow motion. - Mimpi punya Sayap
sama seperti memimpi yang kedua tapi yang ini saya mempunyai sayap hitam. Tapi, waktu itu, sayapnya justru memanjang. Bukan melebar seperti gambar diatas. Lagipula, waktu itu di scene mimpi saya, saya sendiri lebih sering terlihat dari belakang. Terlebih, entah kenapa dipunggung saya (dekat sayap-sayap itu) ada sedikit darah-darah juga. Entahlah. Ya, hanya itu yang saya ingat. Pada intinya, ya saya bisa terbang. Bisa mengendalikan bagaimana arah terbang saya sendiri
Nah, seperti itulah cerita seorang Richard Phillips Feynman yang bisa mengendalikan mimpi.