Wabah virus corona yang sedang merebak di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China diduga berasal dari hewan kekelawar dan ular.
Hewan ular dan kelelawar sendiri menjadi santapan warga China, termasuk Wuhan.
Hewan tak lazim itu biasa diolah menjadi sup lezat, yang banyak disediakan oleh sejumlah restoran di sana.
Siapa sangka, kebiasaan menyantap hewan tak lazim itu juga dilakukan oleh masyarakat Indonesia, khususnya orang Minahasa.
Orang Minahasa bahkan menyantap daging hewan-hewan liar lainnya, seperti tikus, anjing, hingga kucing.
Semua hewan liar itu dengan mudah mereka dapatkan di pasar khusus yang buka tiap hari Jumat dan Sabtu, yang berpusat di Kota Tomohon.
Cici, salah seorang pembeli setia mengatakan, memakan daging hewan liar seperti sudah menjadi tradisi turun menurun sejak nenek moyang dahulu.
“Pokoknya, semua hewan yang berkaki, melata, terbang, dan berenang kami sikat,” ujar dia tertawa.
Untuk pilihan hewan sendiri, Cici mengaku lebih sering membeli tikus hutan. Tikus hutan tersebut diolahnya menjadi masakan santan atau bumbu rica, yang jadi favorit makanan keluarganya, seperti dilansir today.line.me.
“Setiap kali makan nyanda (tidak) cukup kalau cuma dua ekor, paling sedikit lima ekor baru kenyang,” kata Cici.
“Wah, rasanya mau nambah,” jawabnya saat ditanya bagaimana rasanya.
Sumber: Palingseru