Berbagai cara dilakukan oleh orang-orang di belahan dunia untuk bisa mencegah penyebaran virus corona. Diketahui virus corona yang berasal dari Wuhan, China yang kini telah menjadi momok menakutkan bagi masyarakat dunia.
Seperti yang dilakukan orang-orang di India mereka nekat melakukan ritual minum urin sapi karena mereka percaya urin sapi bisa menyembuhkan vius corona.
Mereka yang tergabung dalam kelompok Akhil Bharat Hindu Mahasabha (Persatuan Umat Hinsu Seliruh Dunia). Menurut Mirror, Rabu (18/3) mereka orang India berjumlah sekitar 200 orang.
Dalam ritual yang mereka jalani itu Chakrapani Maharaj, ketua persatuan tersebut berpose dengan menuang sendok berisi urin sapi kepada para peserta.
Sekadar info, bagi umat Hindu, sapi melambangkan hewan suci. Mereka percaya urinnya mendatangkan berkah dan memberikan obat.
Namun, fakta ilmiah mmenujukkan tidak ada satupun bukti urin sapi bisa menyembuhkan virus corona.
Seorang peserta Om Prakash, mengatakan mereka tidak perlu meminum obat medis.
Kejadian ini membuat heboh dan viral seluruh dunia. Beberapa media internassional menyoroti ritual aneh dan tidak memiliki dasar ilmiah itu.
Setelah ritual itu viral menurut Asia One pada Kamis (19/3/2020), peserta yang minum urin sapi tersebut dinyatakan jatuh sakit. Narayan Chatterjee, seorang aktivis Partai Bharatiya Janata ditangkap oleh polisi karena mengatur acara konsumsi urin sapi dan memaksa relawan sipil minum urin sapi.
“Relawan sipil jatuh sakit dan mengajukan pengaduan ke polisi. Aktivis BJP ditangkap,” kata kepolisian Kolkata, Anuj Sharma kepada AFP.
Sapi yang dianggap hewan suci bagi warga India dan meminum air seninya dianggap mujarab mengobati berbagai penyakit seperti radang sendi, diabetes, asma hingga kanker.
Seorang pedagang susu sapi di negara bagian India juga ikut ditangkap karena menjual urin sapi dan kotoran sapi dengan mengklaim benda tersebut bisa melawan virus corona.
Urin sapi yang dianggap mujarab ini dijual dengan harga mulai 500 rupee per liter (Rp 100 ribu) dan kotoran sapi 400 rupee per kilogram (Rp 85 ribu).
Di negara India sendiri sudah memiliki 151 kasus virus corona dengan 3 kasus kematian. Untuk mencegah penyebaran virus corona yang semakin meluas, pemerintah India menutup sekolah, fasilitas hibura dan tempat wisata.