Dilansir dari Kompas.com yang diketahui dri SCPM lockdown di India menyebabkan puluhan ribu orang yang sebagian besar pekerja harian kehilangan pendapatan kareana mereka sama sekali tidak ada pemasukan karena tidak ada yang bisa dikerjakan di kota.
Tidak adanya pemasukan membuat mereka tidak bisa membayar sewa tempat tinggalnya dan mereka memilih untuk meninggalkan kota-kota besar seperti New Delhi. Kondisi ini akan meningkatkan perjalanan para pekerja informal yang akhirnya memilih untuk pulang kampung di tengah himbauan agar warga tetap di rumah saja.
“Ribuan pekerja perantauan terpaksa meninggalkan rumah kontrakan mereka karena mereka tidak mampu membayar sewa. Penting bagi pemerintah untuk campur tangan dan segera memberi mereka bantuan uang sewa,” kata anggota parlemen pemimpin partai oposisi Rahul Gandhi dalam suratnya kepada Perdana Menteri India Narendra Modi.
Modi yang mengaku pemerintah tidak mempunyai pilihan lain selain menerapkan lokdown agar Virus Corona tidak semakin menyebar. Lockdown yang dianggap efektif karena akan membatasi ruang gerak penyebaran wabah ini namun juga menimbulkan masalah ekonomi pada seperempat populasi India yang hidup dibawah garis kemiskinan.
Mereka yang merantau ke kota yang paling terkena dampaknya. Pengemudi becak, pedagang keliling dan kaki lima, pembantu rumah tangga, dan pekerja informal lainnya yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi India. Sektor informal ini menyumbang sekitar 85% dari semua lapangan pekerjaan yang ada di India.
Warga India yang mengandalkan pendapatan harian untuk kebutuhan sehari-hari serta tempat tinggal dan banyak dari mereka yang tidak memiliki tabungan yang cukup untuk bertahan selama tidak ada pemasukan.
Pemrintah New Delhi dan Uttar Pradesh telah mengatur bus untuk memulangkan para pekerja harian ini ke kampung halaman mereka masing-masing. Seperti pada Minggu (29/3/2020) di Terminal Bus Anand Vihar kerumunan orang sudah mengantre untuk melewati detektor dan masuk ke terminal agar bisa menyebrang ke Uttar Pradesh.
Beberapa relawan dari Rashtriya Swayamsevak Sangh atau kelompok nasionalis Hindu yang juga tampak membagikan masker dan roti dibungkus koran untuk para pemudik ini.
Mereka yang akan pulang kampung ini membawa barang-barang mereka dengan menggunakan kantong plastik yang biasa digunakan untuk wadah semen dan para wanita membawa bayi mereka yang digendong dengan kain sari.
Perdana Menteri Narendra Modi meminta maaf kepada publik atas kekacauan yang terjadi setelah menetapkan lockdown selama tiga minggu demi melawan pendemi corona.
Akibat dari lockdown ini banyak negara-negara bagian di India menutup perbatasan sehingga transportasi umun berhenti beroperasi. Aparat keamanan juga berjaga di jalan-jalan untuk menghentikan kendaraan pribasi.
“Saya memohon maaf karena mengambil langkah-langkah ini sehingga menyebabkan kesulitan hidup Anda, terutama para warga miskin. Aku tahu beberapa dari kalian marah kepada saya. Tapi ini keputusan sulit untuk memenangi perang (melawan corona),” kata Modi dalam pidato yang disiarkan radio pemerintah.