Inafeed.com – Dilansir dari Islambuzzer.com pada Rabu (8/4/2020) seorang ibu di Malaysia dijempur oleh ambulans di rumahnya. Saat ibunda dari Ahmad Hafizuddin Shopian dijemput ia pun menangis namun ia harus kuat karena ia mau membuktikan bahwa ia kuat.
Ahmad Hafizuddin Shopian mencerikan kisah pilu yang mengharukan ketika sang ibu dibawa ke rumah sakit saat dinyatakam positif Virus Corona (Covid-19). Sang ibu terinfeksi Covid-19 karena tertular dari bapaknya, Shopian Mat Nasir (68) yang telah dirawat selama 3 hari di rumah sakit
“Papa menempuh uji kilat sehabis salah seorang temannya yang pula badan himpunan di langgar diklaim positif. Pada 18 Maret, Biro Kesehatan Wilayah (PKD) menelpon memberitahu papa positif. Pagi harinya, ambulans tiba buatt membawanya ke rumah sakit,” tutur Ahmad Hafizuddin.
Seluruh anggota keluarga yang berada di rumah itu langsung menjalani uji kilat di rumah sakit karena mereka melakukan kontak dekat dengan sang Papa. Sambil menunggu hasil tes keluar, Ahmad Hafizuddin pun menitipkan istri yang sedang berbadan dua beserta anak ke rumah mertuanya.
Pada Sabtu sore, pria berusia 29 tahun itu ditelpon oleh pihak PKD dan memberitahukan bahwa sang ibu dinyatakan positif Covid-19. Mengetahui hal itu membuatnya terkejut. Namaun, berbeda dengan sang ibu yang justru terlihat tenang-tenang saja.
Ahmad Hafizuddin pun membantu sang ibu untuk mengemaskan barang-barang untuk dibawa selama ia di rumah sakit. Namun Ahmad Hafizuddin terharu karena barang pertama yang dipikirkan ibunya untuk dibawa ke rumah sakit adalah Al-Qur’an.
Ketika ambulans tiba dirumahnya dan menjemput ibunya membuat Ahmad Hafizuddin merasa iba dan pilu karena memikirkan umur sang ibu dan kesehatannya. Sang ibu yang telah berusia 63 tahun sudah susah untuk berjalan karena terdapat sekrup yang terpasang di kakinya akibat dari musibah sebelumnya.
Menurut Ahmad Hafizuddin, apa yang terjadi pada kedua orangtuanya adalah ujian dari Allah SWT untuk melihat keimanan hamba-Nya. Ia juga menuturkan bahwa kejadian ini mebuat kita untuk mentaati segala himbauan pemerintah dan jangan menganggap bahwa diri kebal dari virus ini.
“Ini mengarahkan kita buat lebih menginsafi. Pada dikala ini, yang terbaik merupakan kita seluruh menaati imabuan penguasa. Janganlah kira diri kebal. Kala wabah tiba ke orang yang kalian cintai, kalian hendak ketahaui gimana rasanya,” pungkasnya.