in

Baru ditinggal Ibunya Karena Covid 19, Bocah 13 Tahun di Batam ini Kini Juga Positif Corona

IMBAUAN POLISI - Sebuah truk milik Jatanras Ditreskrimum Polda Kepri berkeliling mengimbau warga dan pedagang di kawasan Nagoya dan Jodoh Batam, untuk mematuhi kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Senin (6/4/2020).

Inafeed.com – Kasus Covid-19 di Batam terus mengalami kenaikan. Data terbaru menunjukkan jumlah pasien Covid-19 bertambah 5 sehingga berjumlah 10 kasus dengan tiga diantaranay meninggal dunia.

Dari kelima kasus Covid-19 baru di Batam terdapan seorang pasien berusia 13 tahun yang merupakan anak dari pasien 04 yang meninggal dunia. Setelah ditinggal sang ibu untuk selamanya kini anak ini menjalani kesedihan.  Selama sang ibu dalam masa perawatan, ia harus tinggal sendiri sambil menunggu kakeknya datang.

Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengakui bahwa total warga Batam yang positif per Kamis (9/4/2020) berjumlah 10 orang. Lima warga batam yang terkonfirmasi positif Covid-19 setelah pemerintah Kota Batam mendapatkan hasil pemeriksaan swab dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan RI.

Pemerintah Batam melakukan pemeriksaan swab kepada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang sampel swabnya dilakukan oleh Tim Analis Kesehatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam.

Dirangkum dari Tribun.Batam.id, berikut riwayat 5 pasien yang terdiri dari 2 pasien laki-laki dan 3 pasien perempuan positif Covid-19  itu :


1.  Kasus 06 adalah seorang laki-laki berusia 13 tahun. Ia yang merupakan anak dari pasien 04 memiliki kontak erat dengan sang ibu.

Ketika sang ibu dalam perawatan, ia tinggal sendiri sambil menunggu sang kakek datang untuk mendampingi. Namun, saat itu ia sudah merasakan adanya gejala seperti deman beserta muntah dan batuk ringan. Kemudian tenaga medis puskesmas setempat melakukan pemeriksaan dan diberi obat.

Sang ibu yang meninggal pada 30  Maret 2020 dan ia yang dikategorikan sebagai close contact/kontak erat terdekat dan ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan ODP) kemudian ditempatkan di Rusun Tanjung Uncang untuk dilkukan observasi dan pemantauan kondisi kesehatan.

Kemudian yang bersangkutan dilakukan RDT (Rapid Diagnostic Test) pada 1 April 2020 dengan hasil “Reaktif” dan dilanjutkan dengan pengambilan spesimen swab dengan kesimpulan terkonfirmasi positif.

Selama dalam pemantauan petugas di tempat observasi Tanjung Uncang kondisi bersagkutan berangsur membaik. Melihat dari hasil swab itu kemudia ia dirujuk untuk dilakukan perawatan yang lebih intensif di ruang isolasi/PIE Batam dan hingga kini kondisinya masih dalam keadaan stabil.

2. Kasus 07 adalah seorang perempuan berusia 57 tahun. Ia yang berobat ke UGD RS swasta dekat rumahnya pada 28 Maret 2020 mengeluhkan ia mengalami demam, mual, muntah, nyeri uluh hati dan kembung sejak seminggu yang lalu.

Bersangkutan tidak memiliki riwayat perjalanan keluar kota/keluar negeri maupun kontak langung dengan terduga Covid-19. Hasil awal pemeriksaan penunjang diagnostik foto rontgen oleh dokter pemeriksa ditegakkan diagnosis “Viral Infection dan Pneumonia” dan kemudian yang bersangkutan dirawat diruangan VIP rumah sakit tersebut.

Besoknya ia dikonsulkan ke dokter paru dan melakukan foto rontgen ulang dengan hasil “pneumonia dan infiltrate bertambah” kemudian yang bersangkutan dilakukan perawatan di ruang isolasi. Kemudia dilakukan RDT (Rapid Diagnostic Test) dengan hasil “non reaktif” dan pengambilan swab pada 31 aret 2020 dengan hasil positif.

3. Kasus 08 adalah perempuan berusia 57 tahun. Ia yang mengalami keluhan demam, batuk, filek dam sakit tenggorokan kemudian dilakukan pemeriksaan oleh tim medis setempat pada 24 Maret 2020.

Hingga tanggal 30 Maret 2020 kondisi yang bersangkutan masih belum membaik dan yang bersangkutan ini meiliki riwayar perjalanan ke luar kota. Akhirnya tim medis puskesmas melakukan RDT dengan hasil reaktif dan diingatkan untuk mengisolasi mandiri di rumah.

Keesokkan harinya tim melakukan RDT (Rapid Diagnostic Test) pasa orang serumah/ kontak dekat yaitu suami dan anaknya, kemudian pemeriksaan swab di RSUD Embung Fatimah Kota Batam dengan hasil positif. Kini yang bersangkutan telah menjalani perawatan di ruang isolasi/PIE REBP Batam dan dalam kondisi stabil.

4. Kasus 09 adalah seorang perempun berusia 32 tahun. Ia merupakan anak dari kasus 08 dan tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota/keluar negeri. Yang bersangkutan merasakan keluham sedikit demam dan batuk ringan lalu keesokan harinya tim medis puskesmas setempat melakukan RDT (Rapid Diagnostic Test)  dengan hasil “Reaktif”.

Pada hari yang sama dilakukan pemeriksaan swab dengan diperoleh hasil positif. Hingga kini, yang bersangkutan menjalani perawatan di rung isolasi/PIE RSBP Batam dalam kondisi stabil.

5. kasus 010 adalah seorang laki-laki berusia 64 tahun dengan memiliki riwayat penyakit jantung dan PPOK serta riwayat perjalanan keluar kota satu bulan yang lalu. Bersangkutan merupakan suami dari kasus 08 dan ayah dari kasus 09.

Tim medis puskesmas setempat melakukan RDT (Rapid Diagnostic Test) pasa 31 Maret 2020 dengan hasil “Reaktif” dan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab dan diperoleh hasil positif. Yang bersangkutan mengeluhkan nyeri dada kiri yang tidak menjalar dan menembus punggung belakang serta sesak nafas dan batuk berdahak pada 8 April 2020.

Kemudian ia di bawa ke UGD RSBP Batam yang kemudian dilakukan tindakan pertolongan kedaruratan kemudian kondisinya berangsur membaik dan stabil. Namun demikian sesuai dengan hasil foto rontgen dokter pemerisa menyimpulkan adanya kesan “gambaran bronkopneumonia” dan diharuskan menjalani rawat inap pada ruang perawatan isolasi/PIE RSBP Batam, kondisi yang bersangkutan saat ini stabil

Pernah Menjalin Cinta Aura Kasih Tak Bisa Menahan Tangis Saat Lepas Jenazah Glen Fredly

Bocah ini Tak Makan Tiga Hari Gara Gara Ayahnya Tak Kerja Akibat Terdampak Corona