Inafeed.com – Tetap pergi bekerja agar bisa bertahan hidup. Berbekalkan semangat, seorang portir di Stasiun Cirebon, Jawa Barat bernama Khaerudin (52) tetap pergi berkerja agar dapur di rumahnya terus mengepul di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19).
Di usia yang terbilang sudah tidak muda lagi namun ia tetap berjuang mencari nafkah demi keluarga agar tidak dipandang sebelah mata. Khaerudin bergegas ke Stasiun Cirebon pada pukul 06.00 WIB dengan menaiki angkutan umum. Ia harus bepacu dengan waktu agar bisa sampai stasiun sebelum jadwal keberangkatan KA Argo Cheribon tujuan Jakarta.
“Kalau hari ini berangkat sebelum jam enam pagi. Kalau pulang jam tujuh malam,” kata Khaerudin
Khaerudin yang bekerja sebagai portir sangat bergantung kepada para penumpang kereta api yang menggunakan jasanya. Di hari normal, ia bisa mendapat bayaran sekira Rp80 ribu hingga Rp100 ribu. Penghasilan ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Namun akibat pendemi Covid-19, kini pendapatannya menurun drastis. Ia yang hanya bisa membawa pulang uang Rp15 ribu hingga Rp20 ribu. Namun, uang itu harus dipotong untuk biaya ongkos angkutan umum sebesar Rp8 ribu pulang-pergi. Yang berarti ia hanya bisa membawa pualn uang Rp7 ribu hingga Rp.12 ribu.
Khaerudin yang telah bekerja selama puluhan tahun menjadi portir membuatnya hapal betul bagaimana perkembangan dan perubahan yang terjadi di Stasiun Cirebon.
Khaerudin bukan portir satu-satunya di stasiun tersebut. Ada 120 lain yang seprofesi dengannya. Mereka dibagi menjadi dua sif, dengan setiap sif terdiri dari 60 orang.
Bapak tiga anak ini terkadang harus menahan lapar. Ia rela tidak makan siang demi penghasilannya tetap utuh. Hal itu dilakukannya agar kebutuhan hidup anak dan istrinya bisa terpenuhi.