in

Pak Guru ini Megajar Dari Rumah ke Rumah Karena Sisiwnya Tak Punya Ponsel

Guru SD di Sumenep, Madura, kunjungi satu per satu rumah murid selama masa belajar di rumah, karena keterbatasan fasilitas belajar siswa di rumah.(Facebook/Avan Fathurrahman)

Inafeed.com – Seorang  guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bernama Avan Fathurrahman (39) mendatangi rumah-rumah siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.  Kisah Pak Guru Avan pun viral di media sosial, khususya Facebokk. Dimana ia berbagi  pengalamannya sebagai guru selama masa pendemi Virus Corona (Covid-19).

Selama pendemi Corona, aktivitas belajar dilakukan dirumah selama lebih dari sebulan yaitu mulai berjalan awal Maret  2020. Guru dan siswa diharapkan memanfaatkan teknologi dengan materi pembelajaran diberikan secara online. Namun, praktiknya tidak mudah. Terlebih bagi  mereka yang tidak semua siswa mempunyai fasilitas belajar online. Beberapa dari mereka tidak ada laptop dan ponsel.

Avan yang tidak ingin menambah beban para orang tua siswa dan ia memilih mendatangi rumah siswanya satu per satu. Jarak yang ditempuhnya cukup jauh. Ia menceritakan kisahnya melalui akun media sosial miliknya yang ia unggah pada Kamis (16/4/20) dan hingga Sabtu (18/4/20), unggahannya telah dibagi lebih dari 5.200 kali.

“Karena mendengar kabar bahwa rata-rata, anak-anak harus belajar dari HP cerdas. Saya terkejut mendengar penuturannya. Lalu pelan-pelan saya bicara. Saya melarangnya. Saya memberikan pemahaman bahwa belajar di rumah, tidak harus lewat HP. Siswa bisa belajar dari buku-buku paket yang sudah dipinjami dari sekolah. Saya bilang, bahwa sayalah yang akan berkeliling ke rumah-rumah siswa untuk mengajari,” tutur Avan dalam unggahannya.

Banyak yang mengapresiasi unggahan Avan itu. Karena sudah kewajiban  memastikan proses belajar tetap berlangsung meski di tengah pendemi Corona, Avan dan para guru lainnya harus melaporkan kegiatan belajar dari rumah yang dilakuan bersama siswa-siswanya. Karena alasan ini yang membuat  Ava terjun langsung untuk memastikan semua siswanya tetap belajar meskipun dari rumah.

Avan yang merupakan guru SD Negeri Batuputih Laok 3, dan mengajar kelas VI. Dihubungi oleh Kompas.com pada Sabtu (18/4/20) pagi, ia menceritakan bagaimana ia mengajar di sebuah sekolah yang lokasinya ada di pelosok Sumenep,Kabupaten paling timur di Pulau Madura. Guru yang PNS di sekolah tersebut ada 4 orang yaitu kepala sekolah 1, guru agama 1, guru olahraga 1 dan ia sebagai guru kelas.

“Sekolah saya kan agak pelosok. Kalau kelas VI-nya sendiri 5 orang, sedikit. Kelas V itu 4 (siswa), kelas III, 3 (siswa). Kalau siswanya (dari kelas I-VI) enggak sampai 20, karena bener di pelosok,” kata Avan.

Avan harus menempuh jarak puluhan kilometer demi berkeliling mengajar siswa kelas IV dan V karena rumah paling dekat  berjarak 1,5 kilometer.  Dengan menggunakan sepeda motor dan uang pribadi, ia berangkat dari kediamannya di Dusun Toros, Desa Babbalan, Kecamatan Batuah dan menempuh jarak sekitar 20 KM untuk menjangkau rumah siswanya.

Avan memulai kegiatan ini sejak 3 minggu yang lalu dengan 3 kali dalam satu minggu dari pagi hingga siang hari. Namun, tidak semua rumah siswa bisa ia jangkau dengan kendaraan bermotor, ada juga yang hanya bisa diajngkau dengan jalan kaki. Apalagi ketikan hujan turun membuat jalanan licin dan becek yang terkadang membuatnya hampir jatuh.

Avan menyadari bahwa keputusannya untuk mengajar siswa dari rumah ke rumah pada masa pendemi Corona  memang tidak sesuai dengan anjuran pemerintah. Namun ia terpaksa melakukannya karena tidak ada pilihan lain. Avan yang kini telah berstatus sebagai  pegawai negeri sipil (PNS) dan telah mengajar di SD Batuputih Laok 3 sejak 2015.

Video Sorang Nenek Tua Lagi Mengaji Di Rumah Reotnya Ini Jadi Viral, Ternyata Tak Pernah Dapat Bantuan Padahal Atap Rumahnya Mau Roboh

Curi Beras Karena Sudah Tak Bisa Tahan Lapar, Maling Di Medan Ini Malah Dapat Bantuan Dari Polisi