in

Kisah Guru Yang Rela Antarkan Bahan Belajar Muridnya Yang Tinggal Di Pedesaan Karena Tak Ada Akses Internet

Seorang guru berusaha tetap mengantar bahan belajar para muridnya di tengah pandemi corona. Farika Maula (brl/red)

Inafeed.com – Guru dalah pahlawan tanpa tanda jasa dan memiliki peran penting untuk mencerdaskan anak bangsa. Jasa guru memang sungguh luar biasa untuk mendidik muridnya agar tumbuh menjadi seseorang yang cerdas dan bermanfaat serta membentuk karakter murid-muridnya.

Di tengah pandemi Covid-19 ini segala upaya dilakukan seorang guru agar murid-muridnya tetap bisa belajar. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus tersebut adalah mengimbau masyarakat agar melanjutkan segala kegiatan di rumah.

Karena adanya imbauan tersebut, semua sekolah mengharuskan murid-muridnya untuk belajar di rumah. Akses internet yang menjadi kebutuhan utama dalam membantu para muri untuk belajar dari rumah. Namun, tidak semua murid bisa mendapatkan fasilitas itu.

Karena hal itu, membuat para guru pun rela memdatangi para murid untuk memberikan bahan ajar agar para muridnya tetap bisa belajar. Seperti yang dilakukan oleh Muhammad Nazmi bin Rosli berasal dari Sarawak, Malaysia.

Muhammad Nazmi bin Rosli  adalah seorang guru yang berusaha untuk tetap mengantar bahan belajar para muridnya. Guru yang berusia 27 tahun ini mengajar Bahasa Inggris dan Seni di SK Long Sukang. 

Para uridnya yang berasal dari Long Sukang dan sekitarnya tidak memiliki akses internet.  Hal ini yang membuatnya rela menempuh perjalanan hingga tiga jam untuk mengantar bahan belajar kepada para muridnya.

Muhammad Nazmi bersama para guru lainnya berupaya agar apa yang dilakukannya ini berhasil. Karena lokasi tempat tinggal Muhammad Nazmi lebih dekat dengan para murid, ia berusaha mengumpulkan materi pelajaran dari para guru dan kemudian mengantarnya kepada para muridnya.

“Saya satu-satunya guru yang tinggal di Lawas, guru-guru lain telah kembali ke Semenanjung, Sabah atau desa asal mereka. Mereka akan meneruskan materi pembelajaran mereka kepada saya dan saya akan mencetaknya,” ungkap Muhammad Nazmi.

Muhammad Nazmi telah melakukan tiga perjalanan untuk mendistribusikan materi ke semua siswa SK Long Sukang di 13 desa, terhitung dari 1 April. Siswa yang dibantu oleh proyek ini sudah sebanyak 111 siswa.

Selain mendistribusikan materi dari rumah ke rumah, Muhammad Nazmi juga mengambil tanggung jawab untuk mengumpulkan pekerjaan dari siswa untuk kemudian guru lain menilai kemajuan mereka. Ia dan guru lainnya memberikan dua pelajaran setiap minggu.

Menurut penuturannya, dalam satu minggu adalah Bahasa Inggris dan Matematika dan minggu berikutnya adalah Bahasa Malaysia dan Sains. Guru berusia 27 tahun itu memiliki motivasi yang tinggi untuk tetap memberikan materi pelajaran kepada para muridnya. Ia pun menginginkan agar murid-muridnya bisa tetap bersaing walaupun tidak memiliki akses internet.

Dalam menjalankan recananya itu, Nazmi dibantu oleh beberapa guru dan Dinas Pendidikan Kabupaten agar rencana tersebut dapat berjalan dengan baik. Dinas Pendidikan Kabupaten memberikan izin kepada Muhammad Nazmi untuk memasuki desa-desa tersebut walaupun sedang dalam masa karantina.

Muhammad Nazmi tidak sendirian dalam menjalankan tugasnya. Para guru ang tinggal di desa tersebut pun ikut membantu mengantar bahan belajar kepada para muridnya.

“Dinas pendidikan kabupaten membantu saya mendapatkan izin untuk mengunjungi desa-desa. Satu atau dua guru tinggal di desa dan membantu saya mendistribusikan materi,” jelas Muhammad Nazmi.

Muhammad Nazmi yang harus bepergian di tengah kondisi pandemi Virus Corona Covid-19 tetap diawasi oleh para tenaga medis dari klinik kesehatan. Selain itu, anak-anak juga mencuci tangan sebelum dan sesudah menerima materi.

Gara Gara Locdown Corona, Istri Pertama Tahu Jika Suaminya Punya Istri Lagi. Curhatnya Jadi Viral

Gara-Gara Pasien Corona Terus Bertamabah Masjid Diubah Jadi Tempat Karantina