in

Setiap Pagi Hanya Kesawah Dan Tak Kemana Mana, Kenapa Kakek Petani Ini Bisa Positf Corona?

Petugas medis berpakaian APD lengkap saat melakukan rapid test di Desa Tangkil, Sragen, Rabu (22/4/2020). Foto/Wardoyo

Inafeed.com – Kakek berusia 72 tahun asal Desa Tangkil, Kecamatan Sragen yang dinyatakan positif Virus Corona (Covid-19)  yang hingga kini kasusnyaa masih menyisakan misteri. Tidak hanya warga dan tetangga, pihak keluarga dai kakek berinisial M ini juga kaget dan tidak percaya jika ia bisa divonis positif Covid-19.

Diketahui kakek ini tidak pernah punya riwayat perjalanan jauh apalagi ke luar kota dan aktivitasnya lebih banyak di rumah dan di sawah.

“Sampai sekarang, tetangga-tetangga lingkungan sekitar juga kaget semua. Kok bisa tertular itu dari mana. Wong nggak pernah pergi ke mana-mana. Bapake itu hanya petani biasa, petani utun,” papar Kades Tangkil, Suyono, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (24/2/2020).

Menurut penuturan sang anak Mbah M, selama ini sang ayah tidak pernah punya riwayat keluar kota dan begitu pula dengan kelima anaknya juga tidak ada yang datang dari luar kota.

Namun, anak-anaknya curiga bahwa Mbah M tertular dari rumah sakit. Tetapi Kades menyergah bahwa itu hanya perkiraan dari anak-anak Mbah M lantaran mereka meyakini selama ini bapaknya tak pernah bepergian jauh dan tidak ada kedatangan saudara atau orang dari luar kota dalam beberapa waktu terakhir.

Dari keterangan warga sekitar, Mbah M yang selama ini diketahui tidak banyak keluar rumah dan hanya menjalani rutinitasnya ke sawah setiap pagi lalu ke masjid dan sesekali ke warung.

“Di masjid saya tanya ada yang pernah pulang dari Gowa ngak, warga bilang nggak ada,” tuturnya.

Sebelum dinyatakan positif, sang kakek mengeluhkan sesak dan vertigo. Ia sempat diperiksa ke RS Rizky Amalia, kemudian dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen. Setelah di RSUD, kakek pun dirawat di ruang isolasi sebelum kemudian dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil swab Selasa (21/4/2020).

Setelah dinyatakan positif, kemudian pada Rabu (22/420) pagi, dilakukan rapid tes pada enam orang tersebut di rumah mereka. Keenam orang itu lima diantaranya adalah angggita keluarga kakek berinisial  M.

Sedangkan satu orang lainnya adalah petugas medis di Puskesmas yang sempat memeriksa Mbah M sebelum akhirnya ia dirujuk ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

“Iya benar. Hari ini tadi ada enam orang yang menjalani rapid test. Lima orang anggota keluarga dan satu petugas Puskesmas,” papar Camat Sragen, Dwi Sigit Kartanto.

Tindak lanjut dari kasus ini, camat setempat menghimbau kepada semua yang sudah menjalani rapid test untuk taat menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Pihaknya juga berharap kepada semua warga untuk melaksanakan imbauan dan instruksi pemerintah terkait protokol pencegahan Covid-19.

“Yaitu melaksanakan social distancig, physical distancing, jaga kesehatan, pakai masker dan diam di rumah. Yang tak kalah penting, jangan panik, jangan takut tapi tetap waspada,” tandasnya. Wardoyo.

Ibu Ini Harus Masak Batu Gara-Gara Anaknya Menaggis Kelaparaan Saat Wabah Corona

Kisah Haru Pilot Pesawat Jet Banting Setir Jadi Driver Ojek Online