Inafeed.com – Dilansir dari Suara.com, Jumat (26/06/20) sejumlah orang tua murid cukup pusing mengawasi anaknya belajar setelah diberlakukannya School From Home (SCH) atau sekolah di rumah. Bahkan beberapa orang tua sampai menghubungi guru sang anak untuk mencurahkan keresahannya.
Orang tua diminta mendampingi anaknya dalam belajar. School From Home (SCH) atau sekolah di rumah mengharuskan para siswa mengumpulkan tugas-tugas sekolah dengan cara mengirim melalui transaksi elektronik.
Karena hal tersebut membuat para orag tua khususnya emak-emak yang merasa kewalahan saat menemani belajar anaknya. Hingga ada seorang ibu yang ingin menuntut sekolah memberi biaya terapi ke psikiater.
“Kalau saya masih dibikin susah, saya enggak mau urusin semua tugas-tugas sekolah. Yang sekolah anak saya, kok yang repot saya,” keluh seorang ibu dalam sebuah percakapan WhatsApp.
Ibu-ibi merasa bahwa tugas yang diberikan terlalu susah hingga membuat ia keselutian untuk menerangkan materi kepada anaknya. Seorang emak-emak yang secara langsung mengajukan komplain kepada seorang guru di sekolah anaknya.
“Sir, sampein yah. Benar-benar mesti sampain. Kasih PR jangan susah-susah, jangan repot,” ibu tersebut mengirim pesan ke seorang guru.
Ibu tersebut mengeluh karena sang guru memberikan tugas dengan keterangan ala kadarnya. Ia juga mengatakan bahwa ia bukan seorang dukun yang bisa langsung paham apa yang imaksud oleh guru.
Menanggapi keluh kesah orang tua siswanya, guru tersebut hanya bisa sabar dan menganggap komplaintersebut sebagai masukan.
“Oke Mom, ditampung yaa,” jawab si guru.
Lain sekolah lain pula ceritanya. Kali ini emak-emak dalam grup WhasApp orang tua murid sebuah kelas yang harus mengajari anaknya pelajaran olahraga di rumah.
Seperti dilansir dari Suara.com, anak diminta untuk melakukan kegiatan menangkap dan melempar bola. Namun, seorang emak-emak keberatan karena tak memiliki bola di rumah.
“Enggak ada bola di rumah, jangan aneh-aneh deh. Bikin PR aja udah cukup bikin stres, ok,” tulis ibu tersebut.
Namun sang guru tetap bersikeras agar orang tua murid mau melakukan kegiatan tersebut demi perkembangan anak. Mengaku tidak memiliki bola, akhirnya sang guru menyarankan untuk menggunakan bahan yang ada di rumah.
“Adanya panci,” jawab ibu itu dengan cepat.
Percakapan emak-emak tersbeut langsung mengundang gelak tawa warganet. Akun Twitter @bintangforza yang mengunggah kumpulan percakapan emak-emak berakhir dengan banjir komentar warganet.
“Itu 1 anak lohh, dan anaknya sendiri ngeluh ribetnya minta ampun. Coba bayangin kalo jadi guru buuuu, satu kelas kurleb 30 anak.. anak orang semua, kurang sabar apa jadi guru. Ya ampun emak-emak jaman sekarang masih protes trosss,” komentar warganet.
“Related ama emak w dan adek tiap hari kaga ngajar mengajar malah hajar menghajar,” curhat warganet lain.
“Ya rasain kan, gimana rasanya para guru ngajarin anak anak yang gamau nurut,” kata warganet lain.