Inafeed.com – Proses belajar mengajar yang dilakukan secara daring (online) sering menimmbulkan masalah baru. Terutama bagi siswa yang tidak punya gadget. Seorang Polwan di Polresta Blitar, berinisiatif pribadi mendatangi rumah beberapa siswa membantu mereka belajar mandiri.
Bripka Anisa Saraswati melakukan kegiatan tersebut setiap Jumat pukul 13.00 WIB. Waktu istirahat selma satu jam itu, ia manfaatkan untuk mendatangi rumah beberapa siswa di RW 10 RT 2 Lingkungan Mbadut Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Membantu mengerjakan tugas sekolah dan diselingi mengaji untuk siswa yang masih di level Iqro semua Anisa lakukann seorang diri. Tidak lupa Anisa juga membawakan masker, face shield sampai buku dan peralatan tulis yang ia beli dengan uang pribadinya.
“Kegiatan ini sudah sejak pandemi. Saya mulai, ketika saya melewati daerah sini kok banyak anak-anak berkeliaran di jalanan. Begitu saya tanya dan ajak mereka pulang, ternyata kondisi rumahnya memprihatinkan. Jadi ini mungkin yang bikin mereke berkeliaran di luar,” tutur wanita berusia 35 tahun ini kepada detikcom, Senin (20/7/2020).
Hal ini ia lkukan karena melihat kondisi rumah mereka yang masih berlantai bata dan tidak punya televisi serta HP. Kebanyakan anak-anak yang ia jumpai mereka bersekolah di lembaga pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI).
“Ketika saya tanya apa keinginan mereka, hampir semua menjawab ingin sekolah lagi. Karena suasana rumah tidak mendukung mereka betah berada di dalamnya. Akhirnya saya berkoordinasi dengan Ketua RW di sini untuk membantu mereka belajar di rumahnya masing-masing,” beber ibu dengan tiga anak ini.
Mulai dari saat itu, Anisa mendatangi i rumah anak-anak di Mbadut secara bergantian atau di satu rumah berkumpul tiga sampai lima anak yang rumahnya berdekatan. Meski hanya satu jam, tetapi anak-anak terlihat bisa menikmati dengan bergembira.
Ketua RW 10 RT 2 Tanggung, Mohammad Mursito menilai, apa yang dilakukan Anisa sangat membantu warganya. Apalagi di kondisi sekarang ini, anak-anak seakan diabaikan orang tuanya yang terus bertahan dampak COVID-19.
“Ada 15 anak dari keluarga kurang mampu di sini. Mbak Anisa datang memberikan masker dan lainnya itu mereka sangat senang, karena ada yang memperhatikan. Apalagi dibantu belajar, ngaji, itu kegiatan yang selama pandemi ini mereka rindukan,” jawab Mursito yang akrab dipanggil Mat Blankon ini.