Inafeed.com – Pria berinisial DI di akun facebooknya menjadi bulan-bulanan puluhan guru di Garut. Para guru tidak terima dengan unggahan DI yang menyebut jka selama proses belajar mengajar daring para guru makan gaji buta.
Kejadian ini terjadi di kantor Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Garut, Jalan Pasundan, Kecamatan Garut Kota, Selasa (28/7/2020). DI ditemani kerabatnya mendatangi kantor PGRI. Sejumlah polisi ikut mengawal pertemuan ini.
DI meminta maaf di hadapan puluhan guru. Ketua PGRI Garut Mahdar Suhendar mengatakan, para guru tersinggung dengan unggahan DI di medsos yang menyebut bahwa guru makan gaji buta.
“Guru tidak menerima pernyataan itu. Mereka ingin kasus ini diproses hukum meskipun sudah meminta maaf,” ucap Mahdar kepada wartawan di lokasi, Selasa.
Proses klarifikasi ini awalnya berjalan lancar, namun tiba-tiba masa memanas. DI yang diamankan oleh pihak kepolisia menjadi bulan-bulanan massa. Ia dipukuli sejumlah orang saat hendak dibawa ke mobil aparat.
Diketahui sebelumnya DI menghina guru melalui ungahan pada akun Facebooknya. Kini unggahan itu sudah dihapus oleh DI. Namun, banyak kalangan yang mengabadikan unggahan tersebut dengan screen shoot.
Pada ungahan tersebut terlihat DI meminta pemerintah menghentikan gaji untuk guru. Hal ini karena para guru dianggap makan gaji buta karena sekolah libur.
“Nagara ngagajih buta ieu mah hayoh we sakola di liburkeun, kuduna mah guru nage ulah di gajih meh karaseun sarua kalaparan,” katanya.
Unggahan itu membuat para guru memanas dan mereka rencananya melangsungkan aksi protes sebagai bentuk kecaman terhadap unggahan tersebut. Salah satu guru asal Garut, Asep Sopian mengatakan mereka tetap mengajar meskipun sekolah libur.
“Kita masih memberi pelajaran secara daring ke anak-anak. Siapa bilang gaji buta, dia tidak merasakan sulitnya bikin mater daring,” ujar Asep.