Inafeed.com – Syamsuddin 51 tahun menelepon istrinya, Nursiah dengan teriakan dan tangisan haru penuh syukur karena telah selamat setelah sekitar delapan hari hilang di Hutan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Syamsyddin menghubungi keluarganya di Makassar pada Rabu, 23 September 2020 sekitar pukul 19.00 Wita
“Sekeluarga kasihan kami menangis mi, bersyukur sekali dia selamat, setiap hari itu kami menangis takut kenapa kenapa dengan dia (Syamsuddin) karena jalan kaki kasihan dari Malaysia lewat hutan di Krayan,” ujar Nursiah saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (24/9/2020).
Sadar menjadi korban peipuan di Malaysia, akhirnya Syamsuddin mekat kembali ke Krayan dengan melewati hutan. Untungnya ia diselamatkan oleh penduduk Ba’rio Krayan yang tengah beraktivitas di dalam hutan. Ia sudah sekitar sembilan tahun menjadi pemborong banguuan di Krayan. Ia juag sudah cukup dikenal oleh masyarakat setempat sebagai tukang bangunan yang mumpuni.
Delapan hari berada di dalam hutan, Syamsuddin hanya berbekal satu botol besar air mineral, versin dan garam saja. Selama kurang lebih sebulan bekerja di Malaysia menjadi tukang banguan, ia tidak menerima uang sedikit pun.
“Kemarin dibodok-bodoki (bahasa Makassar yang artinya diperdaya) saja kasihan sama orang. Itulah dia kasih kabar mau kembali ke Krayan, jalan kaki lewat hutan, sudah saya larang dia. Nah, bagaimana kalau dia tidak ada mi pegang uang kasihan,” lanjut Nursiah.
Saat lapar Syamsuddin hanya menaburkan garam atau vetsin pada lidahnya kemudian meminum iar yang ia bawa. Selama berada di dalam hutan ia tidak menemukan tanaman buah atau hewan yang bisa dimakan.