InaFeed – Pulau Dewata yang selama ini menjadi destinasi primadona bagi turis mancanegara kembali menjadi sorotan setelah munculnya video kontroversial yang menampilkan dua turis bule wanita bonceng tiga tanpa celana. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @.jooupdate dan segera mencuri perhatian netizen.
Dalam video yang berdurasi singkat, terlihat sepeda motor berwarna putih dengan dua penumpang wanita bule yang mengenakan pakaian mini. Hal yang mencengangkan adalah kedua wanita tersebut tidak mengenakan celana, dan pakaian bawahnya dinaikkan sampai pinggul, memperlihatkan bagian bawah tubuh yang terbuka.
Akun pengunggah video menuliskan keterangan, “Bule di Bali makin aneh… Ini gimana maksudnya? Dapat dari group WA.” Unggahan tersebut langsung memicu beragam reaksi dari netizen yang merasa geram dan kesal dengan kelakuan dua turis bule tersebut.
Beberapa netizen mengecam tindakan wanita bule tersebut, menyatakan bahwa perilaku semacam ini tidak pantas dilakukan di tempat wisata dan menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap budaya setempat. Sejumlah komentar mengkritik bahwa insiden ini merupakan salah satu risiko dari meningkatnya jumlah turis asing yang datang ke Bali.
“apa gak masuk angin (entering wind).” Tanya netizen.
“Ini sebenernya efek samping dari budaya kita yg mengagungkan wisatawan (dengan alasan devisa). Warga lokalnya pun tak jarang yang terlalu memanjakan mereka,” tulis netizen dalam kolom komentar.
“Karena posisi boncengan bertiga, dan kalau duduk ga bisa pakai rok, jadi diangkat roknya supaya gampang naik motornya, bukan untuk gaya2an.. sepertinya sih.. wisatawan lokal maupun asing semuanya sama ga dibedain… positif aja.. pikirin aja yg baik baik..,” timpal netizen lainnya.
“yang salah aparatur pemerintah daerah, imigrasi, kepolisian, terlalu membiarkan mereka berbuat sesuka hati mereka, coba peraturan yg ada ditegakkan,” ujar netizen.
Pihak berwenang atau instansi terkait diharapkan dapat mengambil tindakan yang tepat terkait insiden ini, baik untuk menegakkan tata tertib di tempat wisata maupun sebagai langkah preventif untuk mencegah insiden serupa di masa yang akan datang. Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi wisatawan untuk selalu menghormati norma dan nilai budaya di setiap destinasi yang mereka kunjungi.