diana
Situshiburan.com – Islam melarang keras untuk memakan bangkai dan darah. Ini karena dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Allah Subhanahu Wata’ala berfiman dalam surah An-Nahl ayat 155 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu (memakan) bangkai, darah, daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Allah; tetapi barangsiapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui batas, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Surah An-Nahl :155).
Dari ayat tersebut dapat dibuktikan secara ilmiah oleh DR. Zaghloul El-Naggar, seorang professor Islam di bidang sains.
Larangan Memakan Bangkai
Hewan yang mati sebelum disembelih biasanya disebabkan karena suatu penyakit atau hewan tersebut sudah tua. Sedangkan kamu tahu bahwa daging yang mati karena penyakit bisa menularkan ke tubuh manusia jika dikonsumsi. Ini sudah jelas kenapa bangkai itu dilarang untuk dimakan.
Selain itu, hewan yang mati bukan karena disembelih, darahnya masih tersisa di dalam tubuh hewan. Ini sangat berbahaya karena darah membawa kotoran tubuh termasuk karbon dioksida, urea, asam urat, mikroorganisme, parasit, dan produk asimilasi makanan yang bisa menyebar ke seluruh bagian tubuh.
Larangan Memakan Darah
Lalu mengenai larangan memakan darah, karena darah mengandung trombosit yang membentuk sumbat trombosit di lokasi luka atau perdarahan untuk memungkinkan darah membeku. Darah juga mengandung plasma yang sebagian besar adalah air, dan sekitar 7% protein (seperti albumin, globulin, antibodi, protein pengangkut, lemak, vitamin, hormon, dan natrium, kalsium, kalium, besi, nikel, klorin, dan ion bikarbonat).
Tak hanya itu, darah juga membawa limbah beracun nitrogen yang diproduksi oleh sel-sel, seperti amonia, urea, dan asam urat, untuk dibuang oleh ginjal sebagai urin. Inilah sebabnya kenapa darah dilarang untuk dikonsumsi.
Selain itu, darah juga mengandung berbagai macam penyakit bahkan bisa berupa penyakit serius seperti virus HIV, yang merupakan penyakit nomor satu didunia.
Dengan penelitian itu, kita dapat tahu bahwa Allah lebih tau yang terbaik untuk umatnya. Lalu, nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan.
