Situshiburan.com – Mandi junub diketahui biasa dilakukan oleh pasangan setelah berhubungan intim saja. Mandi junub ini dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar setelah berhubungan intim. Cara mandinya dengan membasahi seluruh anggota tubuh dari ujung rambut sampai ke ujung kaki.
Tapi, selain setelah berhubungan intim, mandi junub juga diwajibkan untuk dilakukan di saat-saat lainnya, seperti yang dibawah ini, seperti dilansir Tribunnews.com.
1. Keluar mani baik disengaja atau tidak, dalam keadaan tidur atau jaga
Rasulullah SAW bersabda, “Air itu dari air.”
Selain itu ada juga hadits lain dari Ali bin Abi Thalib ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Bila air mani memancar, maka mandilah”. HR. Abu Duad.
Jika air mani keluar baik di sengaja maupun tidak, maka kamu wajib mandi junub. Tapi, mandi junub dilakukan jika ada tanda bekas mani, jika tidak terdapat bekas, maka kamu tidak perlu mandi wajib.
2. Hubungan suami istri walau hanya bersentuhan kelamin tanpa penetrasi
Kamu wajib mandi junub jika hubungan suami istri hanya sekedar menyentuhkan alat kelamin tanpa penetresi.
Rasulullah SAW bersabda, “Bila dua kelamin bertemu maka telah wajib mandi.”
3. Selesai haid atau nifas
Wanita yang sudah selesai dari haidh atau nifas, maka wajib untuk mandi junub. Sebelum mandi junub, maka wanita tersebut tidak boleh melakukan ibadah seperti shalat, puasa, membaca al-quran dan lain-lainnya.
4. Masuk Islam
Orang yang sebelumnya kafir lalu masuk islam diwajibkan untuk mandi junub. Ini berdasarkan dengan apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw saat Tsumamah al-Hanafi masuk Islam.
5. Meninggal
Saat manusia meninggal dunia juga wajib dimandikan junub, karena kita tidak tahu saat ia meninggal sudah dalam keadaan bersih atau tidak. Oleh sebab, itu mayat wajib dimandikan, karena mayat tidak bisa mandi sendiri.
Nah, itulah dia keadaan yang mengharuskan kamu untuk mandi junub.