Ketika pendeta gereja itu masuk, para hadirin serentak berdiri untuk memberikan penghormatan. Di saat itu si pendeta agak terbelalak ketika memandang para hadirin.
Ia pun berkata : “Di tengah kita ada seorang muslim. Aku berharap ia keluar dari sini.”
Pemuda Arab itu tidak bergeming dari tempatnya. Pendeta tersebut mengucapkan perkataan itu berkali-kali, namun ia tetap tidak bergeming dari tempatnya.
Hingga akhirnya pendeta itu berkata : “Aku minta ia keluar dari sini dan aku akan menjamin keselamatannya.”
Barulah pemuda Arab itu beranjak keluar. Di ambang pintu, ia bertanya kepada si Pendeta, “Bagaimana anda tahu bahwa saya seorang muslim?”
Pendeta itu menjawab, “Dari tanda yang terdapat di wajahmu.”
Kemudian ia hendak beranjak keluar. Namun si Pendeta ingin memanfaatkan keberadaan pemuda ini, yaitu dengan mengajukan beberapa pertanyaan. Tujuannya untuk memojokkan dan mempermalukan pemuda tersebut, sekaligus mengokohkan agama dan gerejanya.
Si Pendeta berkata, “Aku akan membiarkan anda keluar dari tempat suci ini setelah aku mengajukan kepada anda 22 pertanyaan, dan anda harus menjawabnya dengan tepat”
Lanjut Baca di Halaman Selanjutnya.