Pendeta dan para hadirin pun merasa takjub mendengar jawaban pemuda muslim tersebut. Kemudian pemuda itu pun pamit ketika semua sedang terbuai dalam kekaguman terhadap jawabannya. Namun sebelum pergi, pemuda itu meminta si Pendeta agar menjawab satu pertanyaan saja. Permintaan ini disetujui oleh si Pendeta.
Pemuda ini berkata: “Apakah kunci surga itu?” Mendengar pertanyaan itu lidah si Pendeta menjadi kelu, hatinya diselimuti keraguan dan rona wajahnya pun berubah. Ia berusaha menyembunyikan kekhawatirannya namun hasilnya nihil. Orang-orang yang hadir di gereja itu terus mendesaknya agar menjawab pertanyaan tersebut, namun ia berusaha mengelak.
Mereka berkata, “Anda telah melontarkan 22 pertanyaan ngawur kepadanya dan pemuda itu mampu menjawab semuanya. Sementara ia hanya memberimu satu pertanyaan masuk akal, namun anda tidak mampu menjawabnya!”
Pendeta tersebut berkata : “Sungguh aku mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, namun aku takut kalian marah.”
Mereka menjawab : “Kami akan menjamin keselamatan anda. Sang Pendeta pun berkata; “Jawabannya ialah Asyhadu alla Ilaaha Illallaah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.”
Lanjut Baca di Halaman Selanjutnya.