Beberapa tahun kemudian, sang guru meninggal dan mewariskan usaha Siomay kepada Sriyono.
Pada 1980-an, Sriyono memberanikan diri memulai usaha siomay keliling di Jakarta dengan modal patungan dengan beberapa teman.
Berbagai cara ditempuh untuk membesarkan usaha tersebut.
Mulai membikin armada siomay sepeda keliling sampai mendirikan warung-warung kecil.
Puncak sukses diraih pada 1996 ketika dirinya berhasil membuat outlet di salah satu mal elite di ibu kota, yakni Plaza Senayan.
Usahanya terus berkembang hingga ia pun berhasil membuka beberapa outlet cabang.
Pendapatan bisnisnya ketika itu mencapai Rp 2 miliar per tahun, dia menikmati sukses berjualan siomay dengan berstatus bujangan.
Lanjut Baca di Halaman Berikutnya.