Akhirnya, Sriyono terpaksa menjual hak paten Siomay Senayan dan usahanya pun gulung tikar.
Awal 2004, setelah 4 tahun 7 bulan berumah tangga dan dikarunia dua anak, sang istri menggugat cerai Sriyono.
Setelah perceraian, sang istri kemudian mengasingkan diri dan membawa serta dua anak Sriyono.
Sejak itu dia pun tidak pernah lagi bertemu dua buah hatinya.
Dalam kondisi bangkrut, Sriyono sempat ditampung mantan rekan-rekan bisnisnya.
Setelah peristiwa itu, kehidupan Sriyono pun berubah 180 derajat.
Bahkan ia sempat menggelandang dan tidur di jalanan.
Tiap malam, dia tidur berpindah- pindah, dari halte bus ke kolong jembatan dan dari pinggir jalan ke masjid-masjid.
Hingga 2009, Sriyono memilih menetap di Masjid Al Bina di kawasan Senayan.
Lanjut Baca di Halaman Berikutnya.