Beruntung saat itu ada yang memberinya modal.
Ia pun kembali berjualan siomay meski hanya keliling menggunakan sepeda.
Ia menjadi penjual siomay keliling dengan tampilan yang sangat eksentrik.
Diharapkan, ketika dia menjadi eksentrik, sang anak akan mengetahui dan dirinya dapat bersua dua buah hatinya setelah lima tahun berpisah tanpa kabar itu.
Tapi, usaha tampil nyeleneh itu tidak semudah yang dia bayangkan.
Setiap hari, bahkan sampai sekarang, Sriyono harus rela menjadi bahan ejekan orang-orang yang lewat.
Tak jarang perkataan mereka sangat pedas dan menusuk hati.
Tapi, demi menemukan sang anak, hinaan dan cacian itu ditanggapi dengan se-nyum dan hati ikhlas.
Lanjut Baca di Halaman Berikutnya.