Inafeed.com – Sebuah cerita tentang “pohon pemakan manusia” di Madagaskar yang selama ini banyak dibicarakan orang ini ternyata merupakan sebuah cerita yang direkayasa.
Cerita “pohon pemakan manusia” yang digemporkan pada era kolonial 1978. Dimana pada saat itu, orang-orang yang tinggal di daerah terpencil, melihat dunia ini ternyata begitu ganjil, kemudian mereka menyampaikan segala sesuatu yang disaksikan dan didengarnya itu ke London, Brussels dan Berlin.
Pohon tersebutlah yang menjadi salah satu pohon paling misterius yang berada di dalam hutan madagaskar.
Konon katanya , cerita pohon pemakan manusia ini awalnya ditemui di South Australian Register, dan jelas artikel ini ditulis oleh petualang Jerman, Carl Liche pada 1881 yang berisi penemuan pohon sejenis di Amerika Tengah yang disebut Ya-Te-Veo.
Namun seiring berjalannya waktu , pohon yang dikenal mengerikan itu kembali digemporkan melalui sebuah dokumen grafis yang telah mengilhami beberapa orang untuk melakukan ekspedisi ke Madagaskar .
Salah satunya ekspedisi yang dilakukan oleh Chase Salmon Osborne, Gubernur Michigan 1911-1913, yang pergi ke hutan-hutan Madagaskar untuk mencari pohon pemakan manusia. Sayangnya , ekspedisi itu tidak berhasil . Namun ia menemukan dua orang pribumi dan misionaris Barat yang mengaku telah melihat pohon itu dan mengatakan pohon itu benar adanya. Keberadaan pohon itu menjadi lebih terkenal lagi saat kemudian Chase Osborne menerbitkan bukunya, Madagascar, Land of the Man-eating Tree.
Hingga pada akhirnya , mereka melakukan ekspedisi lain pada 1998. Kali ini oleh seorang penjelajah dari ceko bernama Ivan Mackerle. Ekspedisi ini juga gagal dalam menemukan pohon itu, tapi selama perjalanannya, Mackerle belajar dari pohon karnivora lainnya di pulau itu yang disebut sebagai Kumanga, Si Pohon Pembunuh.
Sejak saat itulah , penduduk pribumi mengklaim bahwa pohon ini ditemukan hanya pada satu bagian dari pulau dan dikatakan memiliki bunga yang memancarkan gas sangat beracun maka diebutlah sebagai pohon pemakan manusia karena gas beracun dari pohon tersebut bisa mematikan manusia.
Namun , kepercayaan akan gas beracun itu tidaklah benar . Dibuktikan oleh para anggota ekspedisi yang khawatir akan gas beracun dari tanaman itu memaksa mereka untuk benar-benar mengenakan masker gas. Tapi ketika mereka tiba dilokasi yang diduga sebagai pohon Kumanga, mereka tidak menemukan gas beracun yang dimuntahkan lewat bunganya, tetapi menemukan beberapa kerangka hewan di bawah pohon itu. Tidak ada bunga yang mekar, penduduk asli menjelaskan, bahwa ini adalah musim dimana bunga pohon itu tidak dalam keadaan mekar.
Mackerle juga menemukan sebuah kisah tentang seorang mantan perwira tentara Inggris yang diduga mengambil foto-foto di pulau itu dimana sebuah pohon yang dipenuhi kerangka binatang berserakan dibawahnya.
Pada abad ke-20, para peneliti melakukan penyelidikan atas hal itu, hasilnya tidak ditemukan bukti apa pun untuk membuktikan bahwa cerita Liche itu memang benar, atau sosok petualang bernama Carl Liche ini memang ada.
Mereka yang melakukan penyelidikan atas objek misterius itu disebut cryptozoologists, dan mereka mudah menjadi terkenal karena pecaya pada hal yang aneh-aneh.
Pada dasarnya , tanaman karnivora memang ada di berbagai belahan di dunia, sebagian besar tersebar di daerah yang tidak adanya sumber nutrisi yang lebih tradisional. Ada orang yang menemukan tanaman droseraceae dengan daunnya yang bundar di rawa-rawa di Irlandia.
Dengan memanfaatkan nektarnya yang manis dan warnanya yang cemerlang, droseraceae (keluarga tumbuhan berbunga-tanaman karnivora) menarik perhatian serangga terperangkap di atas sungut daunnya yang menonjol. Droseraceae ini kemudian melekatkan serangga yang terperangkap di atas sungutnya dengan cairan perekat, setelah itu masing-masing sungutnya mulai menggulung rapat serangga.
Tanaman – tanaman Carnivora ini bisa dibilang tanaman berbahaya karena caranya mencari mangsa bisa menjebak banyak manusia yang tidak tahu akan adaptasi tanaman tersebut.
Nah, maka dari itu cerita akan pohon pemakan manusia ini hanyalah cerita mengerikan yang direkayasa. Pada dasarnya , pohon tersebut adalah pohon biasa tetapi punya cara unik dalam mencari mangsa . Pohon tersebut lebih menyukai hewan – hewan berdaging untuk pertumbuhan pohonnya. Itulah disebut sebagai pohon karnivora.