Sejumlah peneliti juga berpendapat jika fenomena awan tersebut terbentuk ketika suhu di bawah titik beku, tetapi tetesan air di awan belum membeku karena kurangnya partikel es. Ketika partikel es membentuk dengan cepat, hal itu menyebabkan efek domino karena tetesan-tetesan air itu berkaitan dengan kristal-kristal tersebut, yang menjadikan lebih berat dan kemudian mulai jatuh secara tiba-tiba, meninggalkan lubang besar di awan.
Hingga pada akhirnya terbentuklah sebuah awan tipis di tengah lubang itu. Sementara itu , akibat adanya sebuah pesawat terbang yang lewat di dekat awan tersebutlah yang menjadikan pembentukan awan menjadi aneh.
Bahkan akibat penurunan tekanan yang disebabkan oleh sayap pesawat atau kibasan baling-baling mendinginkan udara dengan cepat. Kejadian tersebut menyebabkan pembentukan terganggu hingga pada akhirnya kibasan pesawat bisa mendinginkan udara sekitarnya, akhirnya membentuk kristal es akibat penurunan tekanan dan membuat bentuk awan lebih aneh.
Meteorologi jaringan cuaca, Erin Wenckstern menjelaskan, “Sementara mereka dapat ditemukan di seluruh dunia, lubang langit adalah jarang dan fenomena ini sulit untuk dijelaskan.” ungkap Erin, seperti yang dilansir dari viva.co.id, (13/10).
